Kamis, 04 Februari 2010

2

Tentang Bukik Batabuah

Nagari Bukik Batabuah dahulunya ada 2 nagari yaitu nagari Bukik dan nagari Batabuah yakni untuk di Batabuah terdiri dari 4 suku, sehingga berjumlah 13 suku. Walaupun suku yang ada didalam nagari ada yang sama, dan setiap suku memiliki penghulu pucuak dengan beberapa penghulu juaro (badan pelaksana adat) berjumlah 13.

Sedangkan nama Bukik diambil karena memang kondisi nagari tersebut daerahnya berbukik, dan Batabuah dahulunya ada keistimewaan yakni berupa alat kesenian tabuah (beduk) yang kalau berbunyi pertanda terjadi musibah selain tanda masuknya waktu sholat, berlandaskan hal ini maka disebutlah nagari Bukik Batabuah.

Luas kenagarian Bukik Batabuah secara keseluruhan 11,25 Km² , dengan ketinggian dari atas permukaan laut 800 m sampai 950 m, suhu udara maksimum 28º C dan suhu udara minimum 20º C. Adapun batas-batas wilayah nagari, adalah :

(1). Sebelah Barat : Nagari Kbg. Putiah dan Sei. Puar
(2). Sebelah Timur : Nagari Lasi
(3). Sebelah Selatan : Nagari merapi
(4). Sebelah Utara : Nagari Batu Taba

Nagari Bukik Batabuah terbagi menjadi 4 jorong, yaitu:
(1). Jorong Kubang Duo Koto Panjang
(2). Jorong Batabuah Koto Baru
(3). Jorong Gobah
(4). Jorong Batang Silasiah

Pola adat Nagari Bukik Batabuah memakai system adat pisang Sikalek-kalek hutan, dengan jumlah induk 45 gelar, yang terbagi pada 13 suku, yaitu :

(1). Suku Koto, terbagi menjadi Koto Padang Langgundi dan Koto Surau
(2). Suku Pisang, terbagi menjadi Pisang Kandang Laweh dan Pisang Dilurah
(3). Suku Guci, terbagi menjadi Guci dan Pili
(4). Suku Sikumbang, terbagi menjadi Sikumbang Jantan dan Sikumbang Silubuak
(5). Suku Selayan
(6). Suku Melayu

Dari tiga belas suku tersebut, masing-masing suku memiliki gelar ninik mamak, sedangkan kelengkapan adat lainnya dikenal dengan sebutan Tali Tigo Sapilin.

0 komentar:

Posting Komentar